Monday, June 10, 2019

Selalu Ada yang Pertama (Baca Buku Berbahasa Inggris Shoe Dog)

2:22 AM Posted by JG No comments

Punya mata yang baik itu sebuah kebanggaan, karena artinya bisa menjaga kesehatan mata selama ini.
Tidak seperti banyak orang yang punya miopi hingga > -6 . Oh ternyata bukan aku yang pandai menjaga kesehatan mata, namun ini adalah hasil kurangnya membaca.

Source: Flickr/yoppy

Yes, tidak secinta itu saya dengan membaca. Kemampuan saya menyerap informasi dari tulisan sangat rendah, maka jika ada tulisan teman atau repost-an teman di media sosial yang cukup panjang pastilah 'hanya lewat'.
Terkecuali itu informasi tentang motor yang saya gandrungi, bisa tuh saya habiskan artikelnya.

Lemah dalam menyerap informasi dari tulisan berdasarkan pemikiran cepat saya, karena tidak terbiasanya budaya membaca dari kecil. Ketika usia dini tidak ada tekanan dari diri sendiri untuk banyak membaca, ya buat apa? Juga akses untuk mendapatkan buku bacaan juga ketika itu cukup sempit. Perpustakaan? Pengen nih mulut ngehina perpustakaan sekolah negeri. SD tidak ada buku di perpustakaan, perpustakaannya ajah tidak ada. Padahal untuk membangun budaya membaca ada baiknya di kelas 1-6 agar bisa menjadi gaya hidup,,, GAYA HIDUP!!

3 tahun (apa 4 tahun…. YaSud ya)  yang lalu ada berita cukup membahagiakan dari kantor, bahwa employee mendapatkan benefit 'uang pendidikan' berdasarkan performa kerja di tahun sebelumnya. Benefit ini bisa digunakan untuk yang berkaitan dengan pendidikan dan self-improvement. Artinya saya bisa membeli buku (bukan komik atau tidak berkaitan dengan pengembangan diri) sepuasnya.

Dari banyak buku yang dibeli salah satunya adalah 'Shoe Dog'. Cover bukunya ada logo swoosh (Nike), sekilas ini buku tentang bagaimana Phil Knight membangun NIKE. TAPI INI BUKU BAHASA INGGRIS!!!

Source : Amazon

Sebagai orang yang tidak ghiroh dalam membaca, apa apaan aku beli buku tebel dan berbahasa inggris pula?

Dan saya khatam buku tersebut dengan hanya 60%-nya saja yang saya mengerti. Dalam buku ini yang paling yang sangat ingat adalah seorang aerospace engineering menawarkan teknologi outsole  karet yang didalamnya diisi oleh udara agar sepatu lebih nyaman ditolak mentah-mentah oleh ADIDAS.
Kemudian ditawarkannya lah teknologi ini ke NIKE pada awal tahun 80-an dengan meminta royalty 10 sen per pairs (kalau tidak salah). NIKE dengan senang hati menerima kerjasama itu, hasilnya? Nike Air booming dan diaplikasikan pada sepatu basket, sepatu harian, juga dijadikan sebagai salah satu sepatu fashion.

Membaca buku setebal itu membuat saya minus? Oh tentu tidak namun ilmu saya bertambah. Next buku bahasa inggris yang saya baca adalah… udah 2 tahun baru 2 bab :D . Yuks ah baca biar pinter!



 Source: Amazon


0 comments:

Post a Comment