Waktu tempuh dari rumah (kontrakan) ke kantor ketika jalan tidak sinting itu 60menit. Namun kalau lagi lupa diri itu jalanan bisa menggila dan waktu tempuh bengkak jadi 300 menit (ga usah dikonversi sendiri aku kasih tau, 5jam).
Sesampainya di kantor kalau jalan lagi abnormal suka mengandai-andai "kalau ajah tadi ambil jalan alternatif, mungkin ga gini?". Ataupun berandai "andai sajah berangkat lebih cepat 5-10menit, mungkin ga begini?"
Andai itu obat, obat haram. Karena tidak akan mendapatkan sertifikat halal. Bagaimana bisa haram? karena ini bukan zoya..... bukan!!... tapi karena kita tidak mensyukuri perjalanan yg kita lalui, juga katanya memusuhi ketentuan Tuhan.. katanya.
Tapi apa boleh dikata, ga ada obat lain selain 'andai' jika sudah begini. Nah kalo ga ada obat lain, yang haram pun boleh digunakan sesuai agama mayoritas di Indonesia.
Andai adalah kunci!!
Duduk sendiri sambil memikirkan kehidupan hari ini yang kita jalankan. Kita sering juga berobat jalan menggunakan 'andai'.
- andai dulu serius menekuni seni lukis, mungkin sekarang udah bisa menghidupi diri dengan passion
- andai dulu memilih si A, kehidupan pasti bisa lebih ringan karena dia lebih rajin dan mau kerjasama.
- andai andai
OBAT!!
Setelah memberikan resep ke apotek, kemudian obatnya diracik dan kita tebus dengan informasi takaran, kapan diminumnya? berapa kali sehari? udah berapa lama sayang sama dia? lagi apa dia sekarang? dia makin cantik ga yah? dia branya 36B kalo ga salah?
Obat andai ini juga jangan lupa ditakar, jika dosisnya tepat maka:
1. belajar memperbaiki kesalahan, jika sedang berbisnis dan melakukan kesalahan. Jangan lupa minum obat andai ini 'andai saja tadi ke klien lebih ramah'. Dan di saat ada hal yang sama obat andai ini ampuh untuk memperbaiki kesalahan sebelumnya
2. Obat eneg hati, andai sajah dulu aku bilang sayang lebih cepat, pasti ga keduluan. Kemudian kita senyum dikit sambil melamun. Ngobatin lah dikit, walo dikit tapi eneg hati berkurang
hahahah...
andai sajah.... :D